5.10.10

KARYA TULIS (PENYEBAB DAN AKIBAT KELAHIRAN PREMATUR) - BAB 2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bayi Prematur
            Secara umum, bayi prematur diketahui sebagai bayi yang terlahir kurang dari sembilan bulan. Namun, dalam arti yang sebenarnya, bayi prematur adalah bayi dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Perkiraan usia kehamilan ini biasanya akan dicek ulang sesaat setelah bayi lahir. Batas usia kehamilan bayi yang hidupnya masih bisa dipertahankan adalah sekitar 24 atau 25 minggu. Bayi prematur biasanya terlahir dengan berat kurang dari 2 kilogram.
Bayi yang terlahir prematur pada umumnya memerlukan perawatan inkubator untuk mengontrol suhu agar bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat berada dalam kandungan. Selain itu, dengan ditaruh di inkubator, maka bayi dapat dievaluasi fungsi nafasnya, dan juga untuk melihat warna kulit bayi. Itu sebabnya bayi sering diletakkan tanpa pakaian. Bayi prematur juga sangat membutuhkan perawatan di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) pada minggu-minggu pertama nya karena banyak sekali masalah-masalah kesehatan yang akan dialami bayi pada minggu tersebut.
Bayi prematur biasanya membutuhkan pemberian ASI yang lebih dari yang biasanya, berguna agar berat badan bayi secepatnya bisa mencapai berat yang seharusnya (sekitar 2500-3000 gram)

2.2 Faktor-faktor Penyebab Kelahiran Prematur
            Kelahiran prematur disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut bisa datang dari si ibu bisa juga dari si bayi. Berikut ini adalah beberapa faktor kelahiran prematur yang datang dari si ibu:
·         faktor ras (wanita Afrika/Amerika mempunyai risiko yang lebih tinggi)
·         usia sang ibu masih kurang dari 18 atau lebih dari 40 tahun
·         ibu menderita hipertensi disertai kelainan jantung
·         ibu mengalami pendarahan apapun sebabnya, sehingga diperkirakan jika tidak segera dilakukan pengakhiran kehamilan akan membahayakan jiwa ibu maupun bayi
·         ibu mengalami preeklampsi atau eklampsi (keracunan kehamilan)
·         inkompetensi serviks
·         trauma, aktivitas yang berlebihan
·         ibu nya adalah seorang perokok
·         ibu nya adalah seorang penderita diabetes.
            Sedangkan faktor-faktor kelahiran prematur yang datang dari si bayi adalah sebagai berikut:
·         bayi dengan kelainan bawaan
·         bayi kembar
·         gawat janin
·         infeksi
·         bayi dengan pertumbuhan di perut ibu yang sangat lambat
Pada dasarnya, dari pihak orang tua maupun dokter tidak menghendaki kondisi kelahiran prematur. karena, hal terssebut mempunyai konsekuensi yang tidak menyenangkan untuk si bayi. Sampai saat ini, dokter kebidanan selalu mengupayakan untuk mencegah kelahiran prematur dengan cara antaralain; tirah baring, obat-obatan khusus untuk mengurangi kontraksi rahim. Namun, bila kelahiran prematur tampaknya tidak bisa dicegah, dokter kebidanan akan memberikan suntikan steroid untung pematangan paru janin.

2.3 Akibat-akibat Kelahiran Prematur Terhadap Bayi
            Bayi yang terlahir prematur dalam istilah kedokteran bukanlah bayi yang terlahir normal. Tidak termasuk bayi yang terlahir normal bukan berarti bayi prematur terlahir dengan keadaan cacat fisik, namun dikatakan terlahir tidak normal karena usia kelahirannya yang kurang dari usia kelahiran normal ( >37 minggu). Maka, bayi yang teralahir prematur akan mendapatkan masalah-masalah kesehatan pada awal kehidupannya. Masalah-masalah itu adalah sebagai berikut:
1.      Hipotema (suhu tubuh rendah)
Pada awal kelahiran, perbedaan suhu antara di dalam rahim dengan di luar rahim, keterbatasan mekanisme adaptasi suhu, rendahnya cadangan lemak dan kulit nya yang tipis sehingga penguapan cairan tubuh meningkat dapat mengakibatkan bayi prematur mudah mengalami suhu rendah. Rendahnya kadar gula darah dan juga kadar gula di dalam darah cepat sekali menurun dan lama untuk meningkat karena keterbatasan kompensasi tubuh.
2.      Lupa Bernapas (apnu)
Banyak hal yang berperan dalam kejadian lupa bernafas ini. Namun, semakin bertambah usia bayi nanti, semakin kecil risiko bayi untuk lupa bernafas.
3.      Pendarahan Kepala
Bayi prematur mempunyai pengaturan aliran darah otak yang sangat terbatas. Sehingga keterbatasan ini akan membuat kejadian pendarahan kepala ini lebih mudah terjadi dibandingkan bayi matur.
4.      Infeksi
Bayi prematur mudah mengalami infeksi karena bayi prematur memiliki kulit yang tipis, daya tahan tubuh yang rendah, sering mendapat makanan melalui infuse dalam jangka waktu yang lama.
5.      Ikterus/ Bayi Kuning/ Neonatal Hiperbilirubinemia
Kejadian kuning sangat sering dan biasanya kadah bilirubin di dalam darah cepat meningkat, hal ini disebabkan pada bayi prematur kerusakan sel-sel darah merah lebih banyak dan cepat dibandingkan bayi matur dan diperberat dengan keterbatasan fungsi hati.
            Selain masalah-masalah diatas, ada juga masalah yang harus diwaspadai pada periode selanjutnya, antara lain; SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), muntah (disertai refluks), risiko kebutaan, risiko gangguan pendengaran, anemia atau kurang darah, dan pertumbuhan berat (berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar